ASPIKOM Korwil Jabodetabek Gelar Rapat Kerja Wilayah Sekaligus Sharing Session Revitalisasi Peran Asosiasi

ASPIKOM Korwil Jabodetabek Gelar Rapat Kerja Wilayah Sekaligus Sharing Session Revitalisasi Peran Asosiasi

Jakarta-ASPIKOM Korwil Jabodetabek baru saja mengadakan Sharing Session dan Rapat Kerja Pengurus ASPIKOM Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025. Kegiatan diselenggarakan pada Selasa (17/1) di Kampus A Kenari, Universitas Gunadarma. Rapat kerja dihadiri oleh seluruh pengelola Prodi Ilmu Komunikasi yang ada di Jabodetabek.

Dalam rapat kerja, tiap bidang melakukan presentasi rencana kerja mulai dari Sekretaris Korwil, Bendahara Korwil, Tim Komunikasi Publik, Departemen Kurikulum dan Pengembangan Keilmuan, Departemen Penelitian, Pengabdian Masyarakat & Publikasi Penulisan, Departemen Pengembangan Kerja Sama, dan Departemen Pengelolaan Organisasi.

“Kegiatan ini dapat menjadi langkah awal penentuan program kerja yang akan dilakukan ke depan selama masa kepengurusan. Tindak lanjut kemudian adalah adanya rapat kerja koordinasi antar departemen. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk menjadi momen penguatan jejaring diantara para anggota,” kata Ketua ASPIKOM Korwil Jabodetabek Periode 2022-2025, Dr. Rini Sudarmanti.

Selain rapat kerja, dalam acara yang sama terlaksana juga sharing session yang mengangkat tema “Revitalisasi Peran Asosiasi di Dalam Pengembangan Ilmu Komunikasi.” Narasumber yang diundang dalam kegiatan sharing session adalah Guru Besar Fikom Universitas Gunadarma, Prof. Dr. Tuti Widiastuti. Kegiatan ini dimoderatori oleh Dosen Fikom Universitas Gunadarma, Dr. Christiana Wulandari.

Dalam materinya, Prof. Tuti menyampaikan urgensi lima keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam era industri 4.0, yaitu complex problem solving, social skill, process skill, system skill dan cognitive ability. Selain itu, Prof. Tuti juga mengemukakan beberapa tantangan yang dihadapi oleh Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi.

“Sifat ilmu komunikasi yang multidisiplin ini tidak bisa dihindari, karena dalam pengamatannya, ilmu komunikasi juga mengamati objek dari banyak aspek, contoh dari aspek politik, budaya, ekonomi, dan sosial dari kehidupan manusia. Tentu minat akan ilmu komunikasi berkorelasi dengan kebutuhan tenaga kerja dan profesi komunikasi, dari industri media, perusahaan, pemerintahan (sipil/militer), organisasi non pemerintah, berbagai industri kreatif, konsultan komunikasi sampai lembaga pendidikan. “Platform” kerjanya pun juga berkembang dari konvensional ke digital,” kata Prof Tuti.

Prof Tuti juga menggaris bawahi perlunya pengembangan dan penyegaran pada tiap departemen dalam ASPIKOM Jabodetabek mulai dari Departemen Kurikulum, Pengabdian, hingga Kerja Sama.

“Misalnya saja di bidang kurikulum dan pembelajaran. Bidang ini perlu melaksanakan peninjauan kurikulum Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi sesuai dengan standar KKNI dan MBKM melalui forum diskusi dengan lembaga-lembaga terkait, seperti: pemerintah, industri, pakar, dan masyarakat. Selain itu, penting untuk mengembangkan berbagai kajian untuk pembentukan kurikulum untuk memastikan jangkauan dan fokus global, dan relevansi untuk siswa internasional yang berkuliah di Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi di Jabotabek,” jelas Prof Tuti.

Customer Reviews

5
0%
4
0%
3
0%
2
0%
1
0%
0
0%
    Showing 0 reviews

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Thanks for submitting your comment!